BMKG merilis peringatan dini soal cuaca buruk hingga 6 Januari nanti


BeritaSatu . Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini soal cuaca buruk hingga 6 Januari nanti. Cuaca yang dimaksud termasuk angin kencang, hujan lebat, kilat, petir, dan gelombang tinggi air laut yang terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia
Rilis itu diterbitkan kemarin, 31 Desember 2018.

"Teridentifikasi adanya peningkatan tekanan udara di dataran Asia. Selain itu terpantau juga bibit siklon di sebelah utara Indonesia,
tepatnya di Laut Cina Selatan.
BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis 95P di Teluk Carpentaria Australia (sebelah selatan Papua) dan 96S di Samudera Hindia (sebelah selatan
Jawa)," tulis BMKG.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo menjelaskan lebih jauh soal peringatan dini ini. Ia menegaskan kalau sebagaimana 'peringatan' pada umumnya, itu bisa benar-benar terjadi, tapi bisa juga tidak.

"Tiga ini masih bibit calon siklon tropis. Bisa terjadi, bisa juga tidak. Namun, saat ini Indonesia diapit tiga bibit ini.
Kondisi seperti ini berdampak pada aliran udara yang tadinya biasa saja, kemudian jadi lebih kencang dan cepat. Kita merasakan sendiri angin cukup kencang beberapa hari terakhir, di mana pun," kata Mulyono saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (1/1/2019) siang .

Selain itu, ia menegaskan bahwa memang hingga Maret masih musim hujan. "Kondisi ini [musim hujan] disebabkan oleh aktivitas arus tekanan udara dari Asia ke arah Australia yang melewati Indonesia," kata Mulyono.
Arus udara yang menyeberangi Indonesia juga membawa serta uap air yang jadi awan.

Lantas kenapa hanya sampai tanggal 6? Menurut Mulyono, itu adalah waktu standar untuk melihat perkembangan fenomena alam.

"Seminggu dari 31 kemarin ada perkembangan apa. Kalau masih ada kemungkinan buruk lain, kami perpanjang lagi," lanjut Mulyono.
Hati-Hati

BMKG pusat tak sekadar memberikan informasi, kata Mulyono, tapi juga meminta BMKG daerah terkait untuk bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemda, polisi, dan TNI untuk melakukan upaya mitigasi.

"Teman-teman itu bisa langsung ke lapangan untuk memantau keadaan setempat dan melindungi warga. Daerah mana yang gelombang lautnya tinggi, harus sesegera mungkin diawasi dan warga diminta menjauh. Jalan-jalan yang biasa dilewati mobil dan bis, yang hujannya lebat, diawasi juga," katanya.

Selain aparat, menurutnya mitigasi juga bisa dilakukan oleh komunitas masyarakat. "Komunitas panjat tebing, pecinta alam, bisa ikut memberikan peringatan agar ketika ada kejadian bencana, korban dan kerugian bisa diminimalisir."

Mitigasi juga bisa dilakukan masyarakat langsung.

"Yang sedang berlibur ke pantai, ya harus hati-hati, kalau bisa menjauh. Termasuk daerah-daerah yang masuk ke rilis itu," katanya.
Berikut wilayah yang diperkirakan akan terdampak angin kencang:

-Riau
-Kep. Riau
-Jambi
-Sumatera Selatan
-Bangka Belitung
-Lampung
-Banten
-DKI Jakarta
-Jawa Barat
-Jawa Tengah
-D.I. Yogyakarta
-Jawa Timur bagian utara
-Kalimantan Barat
-Kalimantan Tengah
-Kalimantan Selatan
-Kalimantan Timur
-Sulawesi Selatan
-Sulawesi Tenggara
-Sulawesi Utara
-Maluku Utara
-Maluku

Sedangkan untuk wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir:

Tanggal 1-3 Januari 2019
-Sumatera Barat
-Bengkulu
-Bangka Belitung
-Lampung
-Banten
-Jawa Barat
-Jawa Tengah
-Jawa Timur
-Bali
-NTB
-NTT
-Kalimantan Utara
-Kalimantan Tengah
-Kalimantan Timur
-Sulawesi Selatan
-Sulawesi Tenggara
-Gorontalo
-Papua Barat
-Papua

Tanggal 4-6 Januari 2019
-Sumatera Barat
-Lampung
-Jawa Barat
-Jawa Tengah
-Jawa Timur
-Bali
-NTB
-NTT
-Sulawesi Selatan
-Sulawesi Tenggara
-Papua


Subscribe to receive free email updates: