Pemilihan Presiden 2019. bakal berlangsung panas. Apalagi isu SARA,selain sisa-sisa 'luka' Pilkada DKI Jakarta, menurut sejumlah lembaga survei berpontensi akan kembali dimainkan dan jadi ganjalan di Pilpres Prabowo Subianto,kadindat capres oposisi yang punya elektabilitas paling mumpuni, akan menggandeng Sandiaga Uno,Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga kader Gerindra
Tapi ini Prabowo, yang butuh sokongan parpol lain untuk
kembali bersaing di arena Pilpres. Butuh kerja sama Apa pula yang bisa
diharapkan dari Sandi yang namanya sendiri selama ini tak masuk dalam tokoh
yang punya elektabilitas di Pilpres. karena sadar mimpi menang
sulit jadi kenyataan. Kicauan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat
Andi
Sandi dikabarkan menggelontorkan uang Rp500 miliar ke Partai
Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera agar mendapat restu untuk
mendampingi Prabowo. Tuduhan serius yang sudah dibantah PAN dan PKS. PKS bahkan
berencana membawa ke ranah hukum. kini tujuan Sandi menjadi cawapres sendiri belum terjawab hingga kini. Saya
kurang yakin jika memang tujuan awalnya untuk menjungkalkan Jokowi di Pemilu
mendatang.
salah satu kader PKS, atau Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang
juga Ketua MPR, atau bahkan Agus Harimurti Yudhoyono?selama ini paling kencang meminta jatah cawapres. Sejak awal
mereka punya sembilan nama, plus satu nama di antaranya jadi rekomendasi
Ijtimak Ulama.Elite PKS juga selalu bilang bahwa mereka tak ingin hanya
jadi penggembira dan mengancam menarik dukungan dari Prabowo jika cawapres
bukan dari mereka.
detik-detik terakhir, PKS legawa memberikan kursi cawapres
Prabowo untuk sesama tokoh Gerindra, Sandiaga Uno. Gerakan #2019GantiPresiden sejak awal begitu masif. Bahkan
mudik lebaran ditunggangi dengan kampanye klakson tiga kali di sejumlah titik,
tanda setuju pada gerakan ini.
Masifnya gerakan ini saya kira bakal diikuti dengan dua pasangan
yang menjanjikan dan bisa bicara banyak di Pemilu nanti. Ya setidaknya bisa
memberikan perlawanan berarti atau bahkan mungkin sesuai dengan cita-cita
mereka, membuat Jokowi angkat koper dari Istana.
alasan kubu koalisi di tubuh Prabowo seperti PAN dan PKS yang rela kursi
cawapres diduduki orang Gerindra lagi. sandi sebagai cawapres Prabowo
dan tak ada niat besar untuk mengalahkan Jokowi, maka bisa dibilang, Pilpres
2019 hanya sebuah arena lucu-lucuan sebagai wujud politik dagelan.